Anda gemar menyantap mie instan? Makanan praktis yang paling pertama dicari
saat kelaparan melanda. Memang, jika terlalu banyak mengkonsumsinya juga
tidak baik untuk kesehatan. Karena itu bijaklah saat menyantap mie
instan ya :) . Berbagai macam merek mie instan beredar dipasaran.
Pada umumnya cara membuat mie instan sama, yang membedakan hanyalah
bumbu yang memberikan rasa pada mie instan tersebut. Dan kualitas bahan
juga ikut mempengaruhi rasa mie instan. Nah, seperti apa cara membuat
mie instan yang selama ini anda konsumsi ? Di bawah ini
penjabarannya :
Proses awal membuat mie instan dimulai dari mencampur bahan-bahannya (mixing).
Bahan membuat mie sebenarnya hanya terdiri dari tepung dan air. Untuk
mendapatkan adonan yang sempurna biasanya kadar airnya sekitar 32-34%.
Dalam takaran yang besar, pencampuran dilakukan dengan mesin pengaduk
berukuran besar.
Setelah tepung dan air tercampur rata, proses selanjutnya membentuk adonan.
Adonan akan digiling hingga kalis dengan tekstur yang halus. Pada
proses ini adonan akan ditipiskan hingga ketebalan tertentu membentuk
lembaran-lembaran panjang.
Lembaran tersebut akan berjalan menuju mesin pemotongan. Pada tahap ini lembaran adonan akan dipotong dan 'dikeritingkan'. Di sini bentuk mie sudah mulai terlihat namun masih dalam bentuk untaian panjang yang belum terpotong.
Untaikan mie keriting ini masih mentah dan harus dimatangkan melalui tahap pematangan dengan cara dikukus (steam). Sama seperti proses mengukus biasa namun dengan alat berukuran besar dimana untaian mie akan berjalan perlahan melewati mesin pengukus.
Setelah dikukus mie yang tadinya lunak akan berubah wujud agak sedikit
keras. Lalu akan dipotong-potong sesuai berat per sajian. Mie yang sudah
mulai terlihat seperti mie yang biasa kamu konsumsi ini belum boleh
dikemas. Namun mesti digoreng terlebih dahulu pada suhu 140-150 C selama
60-120 detik. Tujuan penggorengan mie adalah mengurangi kadar air dalam mie hingga benar-benar kering sempurna.
Proses hampir selesai, namun sebelum dikemas mie yang masih panas akan melewati proses pendinginan
terlebih dahulu. Mie ditiriskan dan berjalan menuju kipas angin
berputar dengan suhu 40 C. Proses ini bertujuan membuat minyak menjadi
padat dan menempel pada mie yang otomatis membuat mie menjadi keras dan
tidak mudah berjamur.
Melewati proses ini, mie sudah dianggap siap kemas. Namun untuk menjaga kualitasnya, mie akan disortir secara manual
oleh petugas. Proses ini akan memisahkan kualitas mie yang tidak baik
dari segi bentuk dan beratnya. Mie yang cacat otomatis akan
disingkirkan.
Mie dengan kualitas baik akan dikemas dan ditambahkan bumbu perasanya.
Prosedur pengemasan juga didasarkan pada peraturan SNI 01-3551-2000
yang berisi “Mie instan harus dikemas dalam wadah yang tertutup rapat,
tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, dan aman selama masa
penyimpanan dan distribusi”. Dengan demikian mie tidak terkontaminasi
dengan apapun hingga mie sampai ke tangan anda.
Sumber : http://id.openrice.com/restaurant/article/detail.htm?article_id=1550
Tidak ada komentar:
Posting Komentar